CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Tuesday, August 4, 2009

copy saja >.+

Ilmu pengetahuan modern telah mengungkapkan banyak penyakit yang disebabkan daging khinzir. Sebagian darinya disebutkan oleh Dr. Murad Hoffman, seorang Muslim Jerman, dalam bukunya "Pergolakan Pemikiran: Catatan Harian Muslim Jerman", halaman 130-131: "Memakan daging khinzir yang terjangkiti cacing khinzir tidak hanya berbahaya, tetapi juga dapat menyebabkan meningkatnya kandungan kolestrol dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh, yang mengakibatkan kemungkinan terserang kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rematik.

Fakta-fakta berikut cukup membuat seseorang untuk segera menjauhi khinzir:

  1. khinzir adalah haiwan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi haiwan lain. Ia makan semua makanan di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya.
  2. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, kotoran manusia, haiwan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang dapat dimakan di hadapannya.
  3. Ia memakan sampah, busuk-busukan, dan kotoran haiwan.
  4. Ia adalah haiwan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama, jika dibiarkan.
  5. Kulit orang yang memakan khinzir akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
  6. Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, yaitu Cina dan Swedia --Cina majoriti penduduknya penyembah berhala, sedangkan Swedish majoriti penduduknya sekular-- menyatakan: daging khinzir merupakan merupakan penyebab utama kanser anus dan kolon. Peratus penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan khinzir, meningkat secara drastik. Terutama di negara-negara Eropah, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara Islam, peratusnya amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian ini diterbitkan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo.

Kini kita tahu betapa besar hikmah Allah mengharamkan daging dan lemak khinzir. Untuk diketahui bersama, pengharaman tersebut tidak hanya daging khinzir saja, namun juga semua makanan yang diproses dengan lemak khinzir, seperti beberapa jenis permen dan coklat, juga beberapa jenis roti yang bagian atasnya disiram dengan lemak khinzir. Kesimpulannya, semua hal yang menggunakan lemak haiwan hendaknya diperhatikan sebelum dimakan. Kita tidak memakannya kecuali setelah yakin bahwa makanan itu tidak mengandung lemak atau minyak khinzir.

0 comments: